Jakarta (ANTARA) - Sprinter putra Indonesia Lalu Muhammad Zohri tetap menjalankan ibadah puasa Ramadhan di tengah persiapan menuju SEA Games 2023 di Phnom Penh, Kamboja, 5-17 Mei.
Menurut Zohri, latihan di lapangan bukan menjadi halangan untuk menjalankan kewajiban berpuasa yang menjadi salah satu dari lima rukun Islam tersebut. Dia pun bertekad untuk bisa menjalankan puasa selama satu bulan penuh.
"Sejauh ini bersyukur masih tetap bisa menjalankan ibadah puasa. Tidak ada kendala berarti karena jadwal latihan juga ada penyesuaian selama Ramadhan," ujar Zohri kepada pewarta usai berlatih di Stadion Madya Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Selasa.
Guna memaksimalkan latihan sembari berpuasa, Zohri menyiasatinya dengan santap sahur makanan bergizi tinggi.
Baca juga: Timnas atletik Indonesia lakukan penyesuaian jadwal latihan Ramadhan
"Saat sahur saya lebih banyak makan daging dan karbohidrat agar tubuh saya lebih kuat. Memang perbedaan lari saat berpuasa, tubuh lebih capek karena selama berjam-jam tidak makan dan minum," kata Zohri menambahkan.
Jika biasanya latihan dilakukan pagi dan sore di lapangan, Zohri dan kawan-kawan di bawah bimbingan pelatih Eni Nuraeni selama Ramadhan melakukan sejumlah penyesuaian.
"Saat ini latihan tetap dilakukan pagi dan sore. Tapi paginya kami berlatih di hotel atau di kolam. Sorenya baru kami berlatih di lapangan," kata Zohri menegaskan.
Pria asal Lombok Utara, Nusa Tenggara Barat itu terus menempa diri demi meraih hasil maksimal pada pesta olahraga terbesar di Asia Tenggara edisi ke-32 di Kamboja.
Dia pun mengungkapkan sejauh ini tak ada kendala berarti selama berlatih. Kondisi tersebut berbeda dengan tahun lalu ketika dalam persiapan menghadapi SEA Games 2021 di Vietnam.
Baca juga: Atletik Indonesia bidik lima emas pada SEA Games 2023 Kamboja
Kala itu dalam masa persiapan, Zohri mengalami cedera hamstring. Dengan persiapan kurang maksimal, sprinter 22 tahun itu pun gagal menyumbang medali untuk Kontingen Indonesia, khususnya pada nomor 100 meter putra yang menjadi andalan.
Kala itu, Zohri hanya finis keenam dengan catatan waktu 10,59 detik. Emas menjadi milik Puripol Boonson dari Thailand dengan 10,44 detik. Lalu perak juga diraih wakil Negeri Gajah Putih Soraoat Dapbang dengan 10,56 detik dan perunggu menjadi milik sprinter Singapura Marc Brian Louis dengan 10,56 detik.
Zohri berharap dapat memperbaiki pencapaian di Kamboja. "Saat ini tidak ada kendala. Semoga hingga SEA Games Kamboja dan seterusnya tidak ada masalah apa pun. Harapannya bisa tampil maksimal di Kamboja nanti," ujar Zohri.
Dia diproyeksikan turun pada dua nomor yakni 100 meter putra dan estafet 4x100 meter putra. "Mungkin bisa juga turun di nomor 200 meter," katanya.
Baca juga: Maria Londa buktikan masih terbaik di nomor lompat jauh putri
Selain menjalani latihan rutin di Stadion Madya, Zohri juga melakukan serangkaian persiapan, salah satunya dengan menjalani pemusatan latihan bersama atlet Indonesia lainnya di Jamaika pada akhir 2022.
Kemudian Zohri juga berhasil melewati limit yang ditetapkan Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia (PB PASI) dalam uji coba bertajuk Invitasi Atletik Nasional di Stadion Madya pada 11 Januari lalu.
Sprinter yang lahir pada 1 Juli 2000 itu mencatatkan waktu 10,17 detik atau melampai limit yang ditetapkan untuk pelatnas SEA Games Kamboja yakni 10,30 detik.
PB PASI akan kembali menggelar ajang untuk mengukur kemampuan atlet sebelum tampil pada SEA Games 2023 dengan uji coba di Stadion Madya pada Minggu (2/4).
"Saya akan berusaha untuk tampil maksimal. Saya juga akan berusaha untuk bisa lolos limit kualifikasi Olimpiade 2024 di Paris, Prancis," pungkas Zohri.
Baca juga: Timnas basket putri berguru ke pelatih NBA persiapkan SEA Games
Baca juga: Empat emas di Italia jadi modal selam Indonesia menuju SEA Games 2023
Pewarta: Muhammad Ramdan
Editor: Bayu Kuncahyo
Copyright © ANTARA 2023